Pengalaman Umroh Menggunakan NRA Travel


Perjalanan pertama saya keluar negeri yaitu ke Negara UEA tepatnya ke kota suci Makkah dan Madinah. Tulisan ini saya buat sebagai rasa syukur saya kepada Allah SWT, NRA Travel, serta terima kasih banyak kepada teman seperjalanan Ms.Faizah n Suami, Ms.Rika dan Ibunda yang luar biasa baik sekali. Masha Alloh.

1     NIAT UMROH
Di bandara Soetta


Umroh yang saya lakukan bulan April 2018 lalu benar-benar rezeki dan panggilan dari Allah. Tapi untuk sampai pada niat yang bulat dan kesiapan mental yang kuat itu berprosessss, tidak sederhana. Singkatnya, setelah di akhir tahun 2017 saya mengalami kejadian kehilangan dompet di sebuah taksi online, saya merenung, menyesal sekali kenapa tidak berhati-hati dan memeriksa kembali ketika turun dari taksi. KTP, ATM dan seluruh tanda pengenal raib, pun uang yang ada di dalam dompet tersebut. Posisi saat itu baru kembali dari Yogya seusai liburan.
Sempat berhari-hari sedih dan masih kepikiran. Rasa sesal dan kesal kepada driver juga masih ada. Tapi dari kejadian itu saya berintrospeksi pasti ada yang tidak tepat dari diri saya. Pasti ada dosa-dosa yang saya buat sehingga Allah menegur saya. Saya ingin memperbaiki diri!!

Berawal dari niat dan membayangkan betapa enaknya kalau umroh bisa melihat kabah. Tiba-tiba, ujug-ujug, suddenly, pemilik semesta seperti menautkan energi yang sama dengan kita. Lagi iseng-iseng ngobrol terus saya nyeletuk ke teman, pengen banget umroh deh. Tak disangka teman saya yang bernama Ms.Faiza itu menyambut dengan sangat antusias juga. Wah…baru wacana aja udah seneng poll….padahal saat itu saya juga gak tahu apakah uang saya cukup apa enggak untuk biaya pergi umrohnya. Tapi saya yakin, mbulet aja minta sama Allah esmoga dimampukan.


2    TRAVEL UMROH

Ms.Faiza menyarankan untuk menggunakan NRA Tour and Travel, karena kebetulan dia sudah pernah sekali menggunakan travel tersebut. Kami pun mulai mencari informasi dengan datang langsung dan meminta brosur terbaru.

KESAN PERTAMA KE KANTOR NRA

NRA TOUR and Travel berlokasi di  Jalan Mampang Prapatan Raya No.74E- Tegal Parang-Jakarta Selatan.  Telp: 021-7989269. Letaknya berada di tengah kota yang mudah dijangkau dari berbagai arah. Kesan pertama di NRA yaitu pelayanan prima manjah paripurna (meminjam istilah Syahrini, hehe).Saat datang kita akan disuguhi air minum dan snack ringan dengan sangat ramah oleh house keeping di kantor tersebut. Meskipun kita hanya sekedar bertanya loh ya, kita sudah diperlakukan dengan sangaaattt baik. Service-nya berkali-kali membuat saya terharu. Kemudian saat hendak shalat, saya kembali kagum (apa saya yang lebay yahJ ) alat shalat sangat diperhatikan, mukena sangat bersih, wangi dan rapih. Sajadahnya juga wangi, bersih dan empukkk. Selesai shalat saya cek kenapa bisa empuk sekali ini sajadah? Oh ternyata dibawahnya dilapisi oleh busa tipis. See? Benar-benar membuat pengunjungnya bahagia menurut saya. Kalau sudah bahagia gitu kan biasanya orang akan lebih positif, doa, dan energi yang keluar pun positif. Untuk staff karyawan juga ramah dan mampu menjelaskan dengan sangat baik. Di awal masuk kita harus mengambil nomor antrian dan tujuan kita kebagian apa. Seperti di bank, kita tinggal pencet tombol mesinnya dan nanti akan keluar nomor antrian. Ada lebih dari 3 meja yang melayani costumer jadi jangan khawatir kita akan kelamaan menunggu ya. Selama menunggu kita bisa menikmati snack yang disuguhkan sambil melihat video jamaah umroh NRA yang diputar di televisi.

      BIAYA DAN PELAYANAN NRA TOUR AND TRAVEL

Biaya merupakan hal yang jadi pertimbangan juga bagi saya. Oh iya selain Ms.Faiza dan suami, saya juga berangkat bareng dengan Ms.Rika dan Ibunya. Jadilah kami satu rombongan berlima.
Di NRA ada beberapa pilihan paket umroh, mulai dari ekonomis, silver, dan gold. Kami mengambil paket yang paling terjangkau yaitu paket ekonomis, umroh 9 hari. Biaya yang dikenakan sebesar 15,5jt dan handling fee 1,2jt an. Itu diluar biaya meningitis dan paspor.  Alhamdulillah nya NRA berbaik hati kepada kami dengan memberikan potongan harga. Karena owner NRA pernah menyekolahkan anaknya di tempat saya mengajar (dulu). Rezeki bu guru. Hehe...
Berikut yang saya dapatkan:
1.       Koper besar
2.       Tas mukena
3.       Tas kecil selempang
4.       Buku doa
5.       Bergo putih
6.       Sajadah
7.       Kain batik (untuk seragam)


Segitu juga sudah sangat lumayan menurut saya, walaupun kualitas koper tidak begitu baik. Karena terlalu di abused saat pulang, koper besar saya rodanya patah. Jadi koper tersebut langsung di musiumkan saja. Bergonya juga tidak begitu terpakai saat di Mekkah atau Madinah, karena agak tipis dan bahannya mudah sekali kusut.  Itu bagi yang mengambil paket ekonomi ya. Berbeda jika anda mengambil paket Silver atau Gold. Wuiihhh….kopernya muantebb bos! Kuat, kokoh pokoke keren lah. Ya namanya harga enggak pernah bohong. Silver and Gold bisa mencapai 25jt-30jtan. Anyway sebenernya koper awet dan tidak tergantung pemakainya juga sih. Dalam hal ini saya sendiri mungkin kurang apik terhadap barang. Jadi deh barang lebih cepat rusak (maaf ya koper kamu terlalu saya “bully”).

 
Bersama jamaah NRA
Untuk hotel NRA lagi-lagi berbaik hati mengupgrade hotel bintang 3 menjadi bintang 5 saat rombongan bus 53 tiba di Madinah. Pertamanya kami diinfokan akan meninap di hotel Rawda AlAaqeeq  Madinah. Ternyata, Masha Allah hotelnya di upgrade menjadi Al Harom (5*) dekat sekali dengan masjid Nabawi dan letaknya dekat pintu favorit jamaah yaitu pintu 25. Sekitar 50 m an. Maka nikmat tuhan mana lagi yang akan engkau dustakan?  

Jamaah dijamu dengan sangat baik. Makanan disajikan dalam bentuk prasmanan. Menunya cocok sih sama lidah Indonesia, ada nasi putih, nasi biryani/kebuli, sayur, daging, telur, roti, buah-buahan segar melimpah, minuman kopi, teh, susu, dll. Yang saya ingat pasti di setiap menu apapun selalu ada sambal dan juga salad (isinya lettuce, tomat, dan timun). Mungkin untuk netralin menu yang lebih berdaging.

Dari pengalaman saya, saat mengambil makanan, orang Indonesia kebanyakan berlebihan dalam mengambil porsi makanan. Semua menu menggoda untuk dicicipi. Jadi semua diambil. Padahal itu tidak mereka habiskan. Sayang deh lihat makanan tersisa banyak di meja makan. Mubazir jadinyaL. Selain itu kalau selesai makan kebiasaan orang Indonesia main tinggalin seada-adanya aja tuh meja kursi. Sisa makanan belecetan kemana-mana! Mbok ya…apa susahnya itu piring dan gelas kita rapihkan sendiri, kita tumpuk di tengah meja supaya pelayan lebih mudah membereskannya. Ya…jadi catatan tersendiri soal kerapihan dan kepedulian orang Indonesia nih ya.

Hotel Al Harom Madinah
Di area hotel banyak terdapat pertokoan yang menawarkan oleh-oleh dan juga kebutuhan makanan serta minuman. Di sekitar hotel ada outlet Starbuck, jajaran toko pakaian ternama, ATM, toko emas, Money Changer, toko oleh-oleh, serta counter pulsa lokal. Kaget juga saya ada Starbuck di Madinah. Lokasinya dekat pula dengan pintu 25.hehe

Pintu 25 (dekat dengan Raudah)

Di kamar yang kami tempati terdapat dua ruang tidur, ruang keluarga, kamar mandi. Hotel  ini nyaman, dingin dan juga toiletnya bersih. Tersedia air panas, handuk, toiletries, tissue yang cukup.

Godaan terberat adalah kamar hotel!wkwkk
Iya hotel yang begini bikin mager….tapi ingat lagi tujuan kesini mau apa??? Rugilah kalau banyak habiskan waktu untuk tidur.
Oh iya soal bahasa, jangan takut gak bisa bahasa Arab saat di Madinah dan Mekkah!
Banyak penjaga toko yang bisa berbahasa Indonesia. Rameee……..mereka nawarin barang dagangannya dengan bahasa Indonesia. Tahu banget kali mereka sama orang Indonesia yang suka belanja. LOL

Beberapa kalimat yang biasa digunakan oleh mereka:
Ibu-ibu…murah! Beli…beli…
Halal… (kalau harganya deal)
Haram (kalau tidak bisa ditawar dengan harga tertentu)
Hajah…


Bahasa Inggris kelaut dah disono.
Mending pakai bahasa Indonesia kan. Hehehe….
Semua penjaga toko di Arab hanya laki-laki. Umumnya para pekerja tersebut bukan orang Arab, melainkan orang India, Bangladesh, danIndonesia. Fakta yang saya temukan banyak toko yang pekerjanya berasal dari Indonesia. Jadi salut sama TKI tersebut. Bertahun-tahun merantau ke Arab Saudi meninggalkan sanak famili.


OLAYAN HOTEL MAKKAH

Kembali lagi tentang hotel, sekarang saya akan paparkan mengenai hotel di Mekkah. Setelah 3 hari di Madinah, kami bertolak ke Mekkah. Disana kami ditempatkan di hotel Olayan bintang 3. Mayoritas pengunjung hotel berasal dari India, Mesir dan Indonesia. Hotelnya lumayan jauh dari Masjidil Haram. Kurang lebih 500 m dengan medan yang menanjak.  Untuk berangkat ke masjidil haram harus lebih segera karena jarak lumayan jauh. Hotelnya ada TV, kamar mandi air panas, tempat tidur single bed 5 buah. Ada juga lemari pakaian. Hotelnya terlihat kusam, tua dan gelap. Untuk kebersihannya cukup lumayan. Menu di hotel ini Indonesia sekali. Dabest lah pokoknya sederhana ala menu Indonesia. Diantaranya: nasi goreng, sayur asem, tahu, tempe, ikan, sayur sop, sambal, kerupuk. Kata jamaah malahan enakan makan di hotel bintang 3 ini daripada di bintang 5 menu arab. hahaha...dasar lidah Indonesia, termasuk saya:)

Oh iya, ternayata kokinya berasal dari Makassar namanya Pak Pangeran. Beliau khusus megang jamaah NRA. Masih di lantai yang sama cuma berbeda lokasi..terdapat spot makan untuk orang india. Lucu ya lihat mereka makan. Jadi makanannya ada nasi dicampur kuah kuning kari gitu tapi makannya pakai tangan, belepotan semua jari. nah memang makan dengan tangan kan sunah Rasul ya...yang bikin takjub adalah porsinya ruar biasa banyaakkk….hehe…:) 

Di Lobby hotel tersedia makanan minuman serta beragam parfum dan aksesoris. Pernah satu kali karena saya dan Ms.Faiza pulangnya kemaleman, resto prasmanan sudah tutup (ada jam nya) saya beli Indomie seharga 5 riyal. Duh bangga juga Indomie nyampe luar negeri yah.

LAYANAN NRA

Benar-benar baik sekali service NRA, segitu buaaanyaknya jamaah (ratusan) tetapi mereka dapat mengorganisir dengan sangat baik. Urusan koper, di bandara Soetta beres. Di Jeddah, kita hanya bawa dari tempat check out keluar menuju bus. Sesudah itu kita gak perlu mikirin lagi, tau-tau koper sudah ada di depan kamar hotel kita. Ustad pembimbing jamaah ada 1 orang. Beliau memang bermukim di Madinah. Namanya ustadz Fauzi berasal dari Lombok NTB. Makanan sangat baik, bus sangat nyaman. Saya belum pernah naik bus senyaman itu di Indonesia.

Untuk kegiatan ibadah umroh, jamaah betul-betul dibimbing dengan baik, saat thowaf bagi yang tidak hafal doa-doa di buku panduan, tidak perlu khawatir.  NRA menyediakan earphone yang bisa dipakai oleh jamaah. Kita akan dibimbing oleh ustad, kita hanya tinggal mengikuti saja bacaan doa dari pembimbing. Saat disana saya jarang sekali menemukan travel lain yang memakai earphone seperti jamaah NRA.

Pengalaman yang luar biasa dengan Tour and Travel NRA ini. Semoga NRA semakin sukses dan semakin dikenal masyarakat luas. Barokalloh. Terima kasih NRA atas pelayanannya yang sangat baik.


(Keberangkatan umroh pada April 2018)
Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaik kalla syari kalla kalla baik
Ya Allah mampukan kami untuk memenuhi panggilan-Mu kembali ke tanah suci.
 Semoga yang belum bisa segera menyusul, Aaminn ya Robbal Alamin.





Comments

Popular posts from this blog

Dari Packing Yang Bikin Pusing dan Pengalaman Tidur Di Bandara Soetta

Belitong Trip (Part 2)